Ikan tersebut yang diyakini sebagai jenis ikan kecil
putih bernama Spangled Perch, yang umumnya terdapat di Australia bagian
utara. Menurut Balmer, ikan itu masih hidup ketika berjatuhan.
Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah
tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota
mereka dilanda hujan ikan.Laman harian The Telegraph juga memberitakan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit.
Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup. Hujan ikan itu baru berhenti Senin, 1 Maret 2010.
Beberapa penduduk dari Lajamanu, Maningrida dan
Hermannsburg telah mengungkapkan pengalaman mereka tentang hujan ikan
tersebut kepada Northern Trreitory News.
Salah satu dari mereka mengatakan, ketika ia masih kanak-kanak,
sejumlah temannya pergi memancing di sebuah oval (lapangan sepak bola
Australia) saat terjadi hujan ikan.
Penduduk desa Yoro, Honduras, telah terbiasa
mempersiapkan wadah seperti ember dan baskom untuk menadah hujan ikan
yang turun dari langit setiap tahun antara bulan Mei dan Juli.
Meskipun tidak ada kasus lain sebagai siklus dan
terjadi berulang-ulang seperti di Yoro, hujan hewan air, amfibi dan
lainnya yang lebih aneh telah terjadi di wilayah lain.
Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di
mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan
2004."Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?" kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. "Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit," lanjut Ashley.
Ilmuwan AS, Charles Fort (1874-1932) selama bertahun-tahun mempelajari terjadinya hujan aneh. Ia mengumpulkan sekitar 60.000 kliping dari surat kabar, majalah serta sumber lain tentang sejumlah kejadian luar biasa. Sepanjang karirnya, Fort berhasil mencatat berbagai fenomena hujan seperti hujan koin, ular, perangko China kuno, darah, katak, serangga, kapas, minyak dan zat cair.
Staf senior Biro Meteorologi Australia, Ashley
Patterson seperti diberitakan Northern Territory News, mencoba
menjelaskan terjadinya hujan ikan di Australia. Teorinya tidak jauh
berbeda dari sejumlah ilmuwan yang meyakini bahwa ikan kemungkinan
disedot ke awan oleh twister, waterspout atau tornado, yang dibawa oleh
awan, kemudian jatuh seperti hujan.
Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah
satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam
badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di
Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang.
"Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian
40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara," kata seorang pakar senior di Biro
Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. "Saat mereka ikut dalam
'sistem' badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas
dari badai, tetapi samapai kini kami belum memiliki laporan yang pasti,"
lanjut Kersemakers.
Akan tetapi, sebagian besar kasus, teori ini
nampaknya tidak menjelaskan mengapa hanya hewan atau benda tertentu yang
jatuh dari langit. Mengapa arus angin mampu mengangkat benda seperti
katak dari sebuah danau tanpa menyertakan air, lumpur, ganggang maupun
spesies lain dari ekosistem yang sama?
Penjelasan tersebut menjadi kurang masuk akal ketika
seperti dalam kasus hujan ikan di Australia, di dekat area itu tidak
ditemukan danau, laut maupun sungai dan tidak pula terjadi badai maupun
tornado yang tercatat pada saat atau selama beberapa hari sebelumnya.
Sebagian juga mencoba menjelaskan sebagai hujan buatan manusia dari sebuah pesawat tanpa sepengetahuan siapapun.
Dalam banyak kasus, orang-orang cenderung
menghubungkan fenomena tersebut akibat eksperimen makhluk asing atau
dimensi persimpangan, di mana kejadian itu tiba-tiba muncul maupun
lenyap dari langit. Dalam beberapa kasus, fenomena ini telah di
sangakal.
Hingga kini, hujan material itu sudah tidak diragukan
lagi, karena peristiwa ini telah tercatat dalam sejumlah dokumen
seperti Alkitab serta dalam tulisan-tulisan Mesir kuno.
Apakah ini penyedot air yang selektif? Apakah
merupakan fenomena cuaca yang dapat dijelaskan secara sempurna? Apakah
ini merupakan isyarat para Dewa? Apapun masalahnya, pada masa mendatang
bila langit nampak gelap sebaiknya anda berhati-hati; mungkin saja hal
tersebut bukan hujan air.
Inilah Hujan-hujan Aneh Yang Terjadi Sepanjang Sejarah.
Pada 1578, tikus kuning besar berjatuhan dari langit di atas Bergen, Norwegia.
Pada Januari 1877, prestisius ilmuwan Amerika mencatat adanya hujan ular yang ukurannya mencapai 20 inci di Memphis, Tennessee.
Pada Februari 1877, serpihan benda berwarna kuning
berjatuhan di Penchloch, Jerman. Benda tersebut dilaporkan memiliki
ukuran tebal, beraroma dan melesat seperti anak panah, bijih kopi serta
bulatan cakram.
Pada Desember 1974, hujan telur rebus terjadi selama beberapa hari pada sebuah sekolah dasar di Berkshire, Inggris.
Pada 1969, hujan darah dan daging terjadi di sebagian besar wilayah Brasil.
Pada 1989, boneka kayu dengan kepala terbakar atau terpotong jatuh dari langit di atas kota Las Pilas, Cantabria.
Pada 2007, hujan anak katak terjadi di Alicante,
Spanyol dan hujan laba-laba turun di Cerro San Bernardo, Salta,
Argentina. Seorang pembaca Epoch Times telah mengambil foto dari
peristiwa tersebut.
Pada 31 Juli 2008, hujan darah (laporan yang telah
ditetapkan berdasarkan analisa laboratorium) di kota Choco, Kolumbia.
(ar/erb/yn) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar